BMRTIMES.COM, KOTAMOBAGU – Masjid Al Qahhar yang berada di lingkungan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotamobagu resmi meluncurkan program umrah gratis perdana pada Jumat, 30 Mei 2025.
Program ini langsung disambut antusias warga dari berbagai wilayah, terbukti dari puluhan peserta yang langsung mendaftar seusai salat Jumat.
Program ini merupakan inisiatif dari Dewan Pengurus Takmir Masjid (DPTM) Al Qahhar sebagai bentuk rasa syukur atas rampungnya pembangunan masjid tersebut. Kepala Kejari Kotamobagu, Elwin Agustian Khahar, menyatakan bahwa kehadiran masjid ini bukan hanya simbol fisik, melainkan juga pusat spiritual yang terbuka bagi masyarakat luas.
“Ini murni sebagai bentuk rasa syukur. Kami berharap masjid ini menjadi pusat ibadah yang ramai dan hidup,” ujar Elwin.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kotamobagu, Jamaluddin Lamato, turut hadir menyaksikan pendaftaran jamaah dan menyampaikan dukungannya atas inisiatif keagamaan yang inklusif ini.
Terbuka untuk Semua, Berbasis Kehadiran Salat
Ketua DPTM, Idiel Suratinojo, menegaskan bahwa program ini terbuka untuk semua umat Islam tanpa batasan usia, domisili, atau status ekonomi. Menariknya, proses seleksi berdasarkan frekuensi kehadiran dalam salat berjamaah di Masjid Al Qahhar.
“Setiap kehadiran salat akan mendapat stempel dari panitia. Semakin sering hadir, semakin besar peluang untuk terpilih,” jelas Idiel.
Pendaftaran dibuka dari 30 Mei hingga 30 Juni 2025. Calon peserta cukup menyerahkan fotokopi KTP atau menulis identitas lengkap di secarik kertas dan memberikannya kepada panitia.
Dua Jamaah Akan Diberangkatkan
Dua orang jamaah—satu pria dan satu wanita—akan dipilih melalui proses undian yang melibatkan Kemenag Kotamobagu. Pengundian dijadwalkan awal Juli, dan keberangkatan ke Tanah Suci direncanakan pada akhir Juli 2025.
Proses administrasi dan pengurusan dokumen perjalanan akan difasilitasi oleh travel resmi yang ditunjuk panitia.
Masyarakat Sambut Positif
Program ini disambut hangat masyarakat. Aminah (52), warga Kelurahan Matali, mengaku bersyukur karena program ini memberi kesempatan umrah bagi mereka yang tidak mampu secara finansial.
“Sangat membantu. Kami merasa dihargai,” ujarnya.
Yusran, warga Pobundayan, mengaku semakin rajin salat berjamaah sejak mendengar tentang program ini. “Selain berharap terpilih, saya juga jadi semangat beribadah,” katanya.
Menjadikan Masjid sebagai Pusat Kehidupan Spiritual
Masjid Al Qahhar kini tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan dakwah, diskusi keagamaan, dan sosial. Desain modern dan fasilitas yang representatif memperkuat perannya sebagai ikon keislaman di wilayah Kotamobagu.
Program umrah gratis ini menjadi contoh nyata sinergi positif antara institusi pemerintah dan masyarakat dalam menumbuhkan semangat keagamaan dan memakmurkan masjid. ***